Open Source Solusi Untuk Pendidikan Indonesia ~ Berbicara mengenai Open Source, yang paling pertama terlintas adalah "Gratis", mengapa Open Source dikatakan Gratis? Ya, karna Pengguna Open Source Tak Musti membeli Licensi untuk mendapatkan akses secara Full.
Kata Open Source sering dikaitkan dengan sistem Operasi linux yang berbasis Open Source, dimana kata Open Source untuk linux adalah siapapun, dimanapun, kapanpun, tidak diberikan sebuah batasan untuk mengubah, menghapus, bahkan memodifikasi sistem operasi dengan catatan tidak menghapus nama Pembuat dari linux tersebut, Itulah mengapa linux dikatakan Gratis.
Jika dalam dunia Pendidikan Indonesia Beralih dari Close Source ke Open Source, saya berani mengatakan bahwa Open Source adalah "win-win Solution" untuk memajukan dunia pendidikan indonesia.
Saat ini Sistem Operasi Berbasis Close Source masih menjadi pilihan Untuk Dunia Pendidikan di Indonesia, Hal ini terjadi karna sulitnya mengubah paradigma sumber daya manusia untuk menggunakan Open Source. Itulah yang menjadi kendala saat ini.
Namun jika dibandingkan dengan mengikuti paradigma pengetahuan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan yang masih gemar menggunakan Close source yang mengharuskan untuk membeli Lisensi sebelum menggunakan-nya akan jauh lebih memakan Biaya Banyak daripada memberikan pengetahuan kepada SDM untuk menggunakan open Source.
Saya akan berikan Contoh Jika Indonesia Masih Menggunakan Close Source:
Jika dalam Dunia Pendidikan Indonesia Terdapat 1000 Unit Komputer yang Menggunakan Sistem Operasi Close Source dengan Estimasi Harga Sistem Operasi Rp. 1.000.000/Komputer Maka dalam kurung waktu satu tahun Indonesia harus Mengeluarkan Biaya Rp 1 Miliar Hanya Untuk Pembelian Lisensi, ini belum termasuk Software-Software tambahan seperti Office Untuk Text Dokumen, Adobe Photoshop untuk Pendidikan di bidang Multimedia. dan lain sebagainya.
Jika dalam Dunia Pendidikan Indonesia Terdapat 1000 Unit Komputer yang Menggunakan Sistem Operasi Close Source dengan Estimasi Harga Sistem Operasi Rp. 1.000.000/Komputer Maka dalam kurung waktu satu tahun Indonesia harus Mengeluarkan Biaya Rp 1 Miliar Hanya Untuk Pembelian Lisensi, ini belum termasuk Software-Software tambahan seperti Office Untuk Text Dokumen, Adobe Photoshop untuk Pendidikan di bidang Multimedia. dan lain sebagainya.
Jika Indonesia mengikuti Uraian diatas maka Indonesia tidak membutuhkan Penambahan wawasan kepada sumber daya manusia di bidang Pendidikan, karena ilmu mengenai Close Source mereka telah dapatkan dari SD Hingga duduk dibangku Kuliah.
Selanjutnya contoh jika Indonesia Bermigrasi Ke Open Source :
Jika dalam Dunia Pendidikan Indonesia terdapat 1000 SDM yang akan Bermigrasi Menggunakan Open Source, Maka Rp. 1.000.000/Orang Untuk Belajar Open Source Hingga mereka Mahir dalam menggunakan Linux maka Indonesia hanya Perlu Mengeluarkan Biaya sebanyak Rp 1 Miliar saja, Hingga beberapa Tahun Kedepan.
Jika Indonesia mengikuti Uraian yang kedua, maka Indonesia tidak membutuhkan dana Lagi Untuk Software-Software Tambahan seperti Libre Office Untuk Melakukan Melakukan Pengetikan Text Dokumen, Menggunakan GIMP untuk Pendidikan Di dunia Multimedia. Dan Lain Sebagainya.
Untuk Mempertahankan Budaya Menggunakan Open Source, Dunia Pendidikan saya rasa adalah awal dari dunia Baru untuk masa depan pendidikan di indonesia, bayangkan saja jika dari Sekolah dasar Putra-putri Penerus Bangsa sudah diperkenalkan menggunakan Open Source, Maka dampaknya akan terlihat setelah 10 hingga 20 Tahun Kemudian. memang 10 atau 20 Tahun adalah waktu yang lama, namun jika tidak dimulai dari sekarang, akan jauh lebih lama lagi.
Namun Sangat Ironis Masyarakat Indonesia Saat Ini termasuk di Dunia Pendidikan, inilah mengapa dikatakan Aturan dan kenyataan kadang tak berjalan searah, banyak dari mereka yang menggunakan Close Source namun Tak Berlisensi dari Perusahaan yang membuat sistem Operasi Close Source (Bajakan), Bahkan tak bisa dipungkiri 80% dari sistem operasi yang digunakan di dunia Pendidikan saat ini ber status Bajakan dan melanggar undang-undang Hak Cipta Di Indonesia.
Jika dalam dunia Pendidikan Indonesia bermigrasi ke Open Source, maka Pembajakan ini mungkin akan mulai teratasi, karena seperti saya katakan diatas bahwa sistem operasi berbasis open Source adalah Free Licence, bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membayar Lisensi yang harganya hingga Jutaan Rupiah.
Itulah mengapa saya mengatakan bahwa open source adalah win-win solution untuk dunia pendidikan, dapat mengurangi Pengeluaran Biaya di dunia Pendidikan, dan sekaligus Mengurangi Pelanggaran Hak Cipta di indonesia.
Jika dalam dunia Pendidikan Indonesia bermigrasi ke Open Source, maka Pembajakan ini mungkin akan mulai teratasi, karena seperti saya katakan diatas bahwa sistem operasi berbasis open Source adalah Free Licence, bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membayar Lisensi yang harganya hingga Jutaan Rupiah.
Itulah mengapa saya mengatakan bahwa open source adalah win-win solution untuk dunia pendidikan, dapat mengurangi Pengeluaran Biaya di dunia Pendidikan, dan sekaligus Mengurangi Pelanggaran Hak Cipta di indonesia.
demikian Uraian saya mengenai Open Source Solusi untuk Pendidikan Indonesia, semoga dengan catatan kecil di blog pribadi saya ini dapat mengetuk logika para petinggi-petinggi negra di dunia pendidikan untuk bermigrasi menggunakan open source.
January 5, 2013
|
1 Komentar
|
1 Komentar:
bener, sudah saatnya pendidikan indonesia memakai open source,
dan cegah pembajakan windows
salam sukses,
judi bola online | agen sbobet indonesia
Post a Comment
Berkomentarlah dengan Baik, Mari kita Jalin Tali Silaturrahmi yang erat sesama blogger dan Pembaca Setia Agungjie's Blogs
dan Terima Kasih telah Berkomentar.